Area Program

Program ini akan memusatkan sebagian besar investasi pada empat provinsi sasaran: Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Keempat provinsi ini dipilih berdasarkan matriks kriteria penargetan dengan kepadatan populasi kriteria; indikator kemiskinan dan mendekati kemiskinan; potensi pertumbuhan pertanian dan pasar; migrasi dan imigrasi kaum muda; kehadiran BDSP atau dikenal juga dengan LPJ (Lembaga Penyedia Jasa) dan lembaga-lembaga TVET pertanian.

Kegiatan yang berkaitan dengan migran hanya akan menargetkan tiga provinsi di mana populasi migran paling signifikan, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan, yang secara kumulatif mengkonsentrasikan hampir 60% dari total emigran internasional di mana rumah tangga pekerja migran mewakili, masing-masing, 13% , 11% dan 9% dari total jumlah rumah tangga yang ada.

Di setiap provinsi sasaran, kegiatan YESS dalam mendukung pertanian pemuda dan kewirausahaan serta magang akan fokus pada sejumlah kabupaten, yang dipilih berdasarkan kriteria berikut:

  • Kepadatan kemiskinan;
  • Potensi untuk mengembangkan kegiatan yang didorong oleh pasar berbasis pertanian;
  • Kehadiran PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) dan kualitas layanan; dan
  • Logistik program.

Kegiatan Program YESS dilaksanakan di empat provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan, dan dikelola oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor di Jawa Barat, Polbangtan Gowa di Sulawesi Selatan, Polbangtan Malang di Jawa Timur, dan SMK-PP Banjarbaru di Kalimantan Selatan.

Kabupaten yang menjadi lokasi sasaran Program YESS berjumlah 15 kabupaten, yaitu:

  1. Provinsi Jawa Barat: Sukabumi, Subang, Tasikmalaya dan Cianjur;
  2. Provinsi Jawa Timur: Malang, Pasuruan, Tulungagung dan Pacitan;
  3. Provinsi Sulawesi Selatan: Bone, Maros, Bulukumba dan Bantaeng;
  4. Provinsi Kalimantan Selatan: Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu.